Buntut Viral Dapur Umum di Way Kanan, Ketua Bara JP Laporkan Dapur Umum Bhakti Negara ke BGN
Way Kanan.Beraninews.
Buntut dari viralnya dapur umum yang ada di Way Kanan, Ketua Dewan Pengurus Cabang Barisan Relawan Jalan Perubahan (DPC Bara JP) Way Kanan, Iparia Rahmat, melaporkan hal tersebut ke Badan Gizi Nasional (BGN) RI.
Iparia Rahmat menyebutkan, jika pihaknya telah mengirimkan surat laporannya melalui Kantor Post, Kamis (26/6/2025).
"Kami sudah melayangkan surat ke badan gigi nasional terkait ketidaklayakan dapur umum milik Yayasan cahaya lawongan yang sempat viral beberapa waktu lalu," ujarnya.
Menurutnya ada beberapa hal yang dilanggar oleh dapur umum milik Yayasan cahaya lowongan, termasuk pencucian ompreng dan tidak adanya sejumlah fasilitas di dapur umum.
"Mulai dari pencucian ompreng yang terjadi di pinggir gang, spesifikasi kendaraan penghantar, sterilisasi, hingga fasilitas seperti AC, kursi, meja, bahkan instalasi gas yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh BGN melalui juknis," ucapnya.
Menurutnya, surat yang ia layangkan, setelah dikirimkan juga melalui email dan laporan pengaduan di website resmi milik BGN.
"Selain kita laporkan surat pengaduan fisik, kami juga telah mengirimkan laporan via email dan mengirim langsung ke website resmi BGN," katanya.
Ia berharap, BGN dapat memberikan sanksi yang tegas atas ketidakpatuhan Dapur Umum Bhakti Negara milik yayasan Cahaya Lawongan terhadap Juknis yang telah ditetapkan BGN.
"Bahkan kita minta BGN untuk bisa menutup dapur tersebut, karena dapur tersebut tidak patuh terhadap juknis yang telah ditetapkan BGN. Selain itu, program makan bergizi gratis (MBG) ini, harus steril yang higienis karena yang memakannya adalah anak-anak kita. Jangan sampai program yang dijalankan oleh Presiden Republik Indonesia pak Prabowo Subianto yang seharusnya meningkatkan gizi anak, malah menjadi penyakit karena tidak steril," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, berbagai polemik terjadi di dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN), mulai dari menu makanan hingga minimnya pengawasan oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), Salah satunya di Kampung Bhakti Negara Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan, tepatnya di Yayasan Cahaya Lawongan.
Hasil pantauan di lapangan, beberapa sekolah mengeluh terkait menu yang dianggap kurang layak, mulai dari mie hingga nasi goreng.
Selain itu, SPPI juga minim dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan aktivitas yang ada di Dapur Umum.
Saat tim menyambangi kantor Dapur Umum Bhakti Negara, pada pukul 10.31 WIB, Rabu (11/6/2025), terlihat tidak ada SPPI di dapur. Sementara, aktivitas pencucian ompreng (wadah makan), masih berjalan dengan ruang dapur terbuka dari samping.
Bahkan, pencucian ompreng dilakukan di pinggir jalan gang yang berada di samping dapur umum. Kemudian, papan plang nama yayasan juga tidak ada di dapur umum ini.
Terlihat juga, pekerja (supir) di dapur umum ini masuk ke ruangan yang seharusnya steril, tapi menggunakan sepatu yang digunakannya di luar ruangan.(Smsi)
Posting Komentar