Peringati Hari Pendidikan Nasional Prodi IPII Bergerak Literasi ke Pondok Pesantren
Bandar Lampung.Beraninews
Setiap tahun, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei. Penetapan tanggal tersebut sesuai dengan hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.
Peringatan Hardiknas diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi terhadap pahlawan pendidikan serta refleksi bagi semua orang tentang esensi pentingnya pendidikan bagi bangsa dan negara Indonesia dan juga bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi setiap insan.
Pendidikan adalah hal yang penting bagi setiap individu dan bangsa. Sebuah negara yang memiliki pendidikan yang berkualitas akan memiliki sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di dunia global.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, diperlukan adanya upaya yang komprehensif dan terintegrasi, salah satunya dengan menerapkan literasi dasar. Hal itu disampaikan Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung, Eni Amaliah, saat mendampingi mahasiswa melakukan kegiatan gerakan literasi di Pondok Pesantren Darul Falah – Teluk Betung, Selasa/2 Mei 2024.
Menurut Eni Amaliah, literasi dasar adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu sebelum mempelajari materi yang lebih kompleks. Dengan menguasai literasi dasar, siswa atau para santri di pondok pesantren ini akan mampu memahami materi yang diajarkan dengan lebih mudah dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Enam jenis literasi dasar yang dimaksud dan yang harus dikuasai adalah literasi membaca dan menulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, serta literasi budaya dan kewargaan. Setiap jenis literasi ini memiliki peran masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan perkembangan seseorang.
Fegi Sentiana, Julian Hadi Saputera, Faizafati Matus Zahro, mahasiswa Prodi IPII Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung dalam gerakan literasi di Pondok Pesantren Darul Falah, memberikan motivasi kepada para santri pentingnya membaca, juga melakukan kegiatan membaca bersama santriwan dan santriwati, lomba membaca cepat, sambung ayat al-Qur’an, story telling dan read aloud. Menurut Fegi Sentiana, membacakan buku dengan suara yang disukai anak, ekspresi, dan menggunakan gesture akan meningkatkan minat anak terhadap membaca.
Gerakan literasi diakhiri dengan kunjungan mahasiswa Prodi IPII bersama para santri ke Perpustakaan Pondok Pesantren Darul Falah dan donasi buku untuk menambah koleksi buku pondok pesantren. Pimpinan pondok, Kyai Haji Irmansyah mengungkapkan terimakasih kepada Prodi IPII Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung dan mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai upaya mengembangkan budaya literasi di pondok pesantren.
Berbagai kegiatan akan terus diimplementasikan sehingga para santri memiliki kemampuan menyaring informasi, sehingga mampu menjadi insan kamil yang berilmu dan berakhlakul karimah. Literasi berbasis pondok pesantren adalah upaya menyeluruh yang melibatkan semua warga pondok (Kyai, ustadz, ustadzah, pengurus, santri, orang tua/wali murid) dan masyarakat.
Posting Komentar